Selama ini kum muslimin mengenal rukun agama ada tiga, yaitu ; Islam, Iman dan Ihsan. Tiga hal inilah yang harus di ketahui oleh setiap orang mukallaf, dan sumber dari tiga dasar agama ini berasal dari hadits Nabi yang terkenal dengan hadits Jibril. Yaitu hadist ketika malaikat Jibril datang pada Rasulullah SAW dengan menyerupai seorang manusia, Jibril datang dan bertanya tentang tiga hal, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Selanjutnya Jibril bertanya kapan kiamat? Yang dijawab oleh Rasulullah dengan jawaban; yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya. Kemudian malaikat Jibril bertanya tentang tanda-tandanya, setelah puas dengan jawaban Nabi. Malaikat Jibril pergi, setelah itu Rasulullah bersabda pada para sahabat yang menyaksikan semua itu „dia itu jibril yang mengajarkan agama kalian“.
Dari hadits itulah ulama mengambil kesimpulan bahwa rukun agama ada tiga, namun menurut habib Abubakar rukun agama ada empat, dengan tambahan mengetahui tanda-tanda kiamat. Rukun ke empat ini diistilahkan oleh beliau dengan istilah fiqih tahawwulat.
Bedanya dengan tiga rukun yang pertama, rukun keempat bersifat elastis atau selalu berobah tergantung marhalah (masa)nya. Sedangkan yang lainnya bersifat baku yang tidak bisa berobah dengan peredaran waktu dan zaman.
Adapuan faidah mengetahui fiqih ini adalah: mengetahui sikap yang benar dalam menyikapi berbagai fitnah yang timbul disepanjang masa, dengan berdasarkan nasnabawiy. Dimana fitnah yang menjadi tanda-tanda kiamat akan terjadi sepanjang masa, sejak masa Rasulullah hingga pada puncak terjadinya kiamat.
Istinbat/pengambilan fiqih tahawwulat ini berdasarkan teks-teks suci/al-Quran dan Hadits dengan menggabungkan antara sejarah peradaban dan realitas masyarakat saat ini.
Menurut beliau, tidak sedikit para ulama yang terjebak menjadi pembantu Iblis dan Dadjjal tanpa menyadari akan hal itu, penyebabnya adalah mereka tidak memahami fiqih tahawwulat.
Beliau juga mencontohkan sikap para sahabat dan ulama yang menunjukan akan pemahaman mereka terhadap fiqih tahawwulat ini, seperti sikap Imam Ali bin Abi Tolib ketika menghadapi fitnah pemberontak dan khawarij, Ibnu Abbas dan Abu Hurairah menurut beliau termasuk salah satu dari sahabat yang faham betul akan fiqih ini.
Sedangkan dari kalangan ulama beliau mencontohkan sikap al-Imam al-Muhajir Ahmad bin Isa yang hijrah dari Basrah menuju Hadramaut, atau sikap Faqih al-Muqaddam yang mematahakan pedangnya dan bergabung dalam dunia tasawuf.
Yang jelas pemikiran beliau ini sangat membantu kaum muslimin dalam menyikapi berbagai persoalan yang timbul saat ini, orang yang faham akan fiqih ini akan bersikap dengan dasar nas nabawiy, bukan dengan dasar emosional atau ikut-ikutan. Masalah ini diistilahkan oleh beliau dengan sunnah al-Mawaqif (cara bersikap/berindak).
Tampilkan postingan dengan label Kajian Fiqih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Fiqih. Tampilkan semua postingan
Jumat, 29 Mei 2015
Sabtu, 11 April 2015
Minggu, 22 Maret 2015
Kupas Tuntas Masalah Thoharoh dan Unsur-unsurnya
Didalam agama kita yang mulia dan satu-satunya agama yang mendapat jaminan dari Allah, kita semua pasti mengenal apa yang disebut dengan thoharoh (bersuci). Inilah salah satu kekhususan dan keistimewaan dalam islam, karena hampir setiap hal memiliki perhatian khusus, bahkan dalam hal bersuci pun islam sangat memperhatikannya, seperti tertuang dalam Hadist Nabi,
قال
رسول الله صل الله عليه وسلم الطهر من
الايمان
(Kebersihan itu sebagian
dari iman)
Secara garis besar, hadist diatas
menunjukkan bahwa barang siapa yang tidak menjaga kebersihan maka orang
tersebut belum sempurna imannya.
Ditambah
lagi dengan fakta bahwa Allah sangat menyukai yang indah dan bersih, dengan
dalil :
ان
الله جمىل يحب الجمال
(Allah itu indah dan
menyukai keindahan)
Lalu juga para malaikat pun menyukai
kebersihan, realita berkata bahwa malaikat senang dengan apa yang menusia
senangi, jadi ketika kita menampilkan kebersihan dan kerapian sehingga membuat manusia
yang melihat senang kepada kita.
Kembali
ke topik pembicaraan, thoharoh itu terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Thoharoh
Hissiyah : Thoharoh dari hadas dan najis
2.
Thoharoh
Qalbiyyah : Thoharoh dari penyakit-penyakit hati, seperti ujub (mengagumi diri
sendiri dan meremehkan orang lain), sombong (menolak kebenaran dan merendahkan
orang lain), hasud (tidak senang melihat orang lain senang, riya’ (memamerkan
kebaikan yang telah dikerjakan dan disebut-sebut didepan orang).
Thoharoh
secara etimologi adalah pembersihan, dan secara terminologi adalah simbol dari
mengangkat hadats. Thoharoh sendiri terbagi menjadi 4, yaitu :
1.
Wudlu
2.
Mandi
janabah
3.
Tayammum
4.
Menghilangkan
najis
Sedangkan
alat dan perantara untuk bersuci ada 4, yaitu :
1.
Air,berdasarkan
dalil خلق
الله الماء لىطهركم به (Aku ciptakan untuk
kalian air untuk sarana bersuci (Hadits))
2.
Debu,
Bisa dipakai ketika air tidak ada
3.
Menyamak,
yaitu membersihkan kulit hewan yang disembelih agar menjadi suci.
4.
Batu
untuk istinja,.
Penulis : Sy.
Ja’far Al Haddar
Sumber
: Fathul Mu’in, Kifayatul Ahyar, Al-Aham.
Rabu, 04 Maret 2015
TIPS ANTI MALAS SHOLAT 5 WAKTU
TIPS ANTI MALAS
SHOLAT 5 WAKTU
Shalat adalah tiang agama. Nah lho,
kalau
tidak shalat berarti tiangnya kemana? Rasa
malas sering datang ketika waktunya
shalat.
tidak shalat berarti tiangnya kemana? Rasa
malas sering datang ketika waktunya
shalat.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Yuk simak tips berikut :
Yuk simak tips berikut :
1. Niat
Segala perbuatan tergantung pada niatnya.
Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat
tepat di awal waktu. Bersungguh-sung
guhlah melawan rasa malas itu. Jangan
sampai rasa malas menguasai diri kita.
Segala perbuatan tergantung pada niatnya.
Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat
tepat di awal waktu. Bersungguh-sung
guhlah melawan rasa malas itu. Jangan
sampai rasa malas menguasai diri kita.
2. The power of habit
Biasakanlah untuk shalat lima waktu
berjama’ah dimasjid ( bagi pria), walau
pada awalnya terasa berat tapi kalau
sudah dibiasakan akan terasa ringan
bahkan kita akan merasa rugi bila
meninggalkannya .
Biasakanlah untuk shalat lima waktu
berjama’ah dimasjid ( bagi pria), walau
pada awalnya terasa berat tapi kalau
sudah dibiasakan akan terasa ringan
bahkan kita akan merasa rugi bila
meninggalkannya .
3. Kontrol diri
Jika rasa malas itu kembali menggerogoti
kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita
sebagai orang muslim, ingatlah balasan/
adzab Allah terhadap orang-orang yang
meninggalkan shalat.
Jika rasa malas itu kembali menggerogoti
kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita
sebagai orang muslim, ingatlah balasan/
adzab Allah terhadap orang-orang yang
meninggalkan shalat.
4. Jangan pernah di tunda
Jika adzan telah dikumandangkan,
segeralah untuk berwudhu. Apabila
sedang melakukan aktivitas sepenting
apapun, berhentilah sejenak. Ini mungkin
yang susah dilakukan, tapi menunda shalat
akan menimbulkan rasa malas nantinya. Jangan tunda,
segera laksanakan shalat.
Jika adzan telah dikumandangkan,
segeralah untuk berwudhu. Apabila
sedang melakukan aktivitas sepenting
apapun, berhentilah sejenak. Ini mungkin
yang susah dilakukan, tapi menunda shalat
akan menimbulkan rasa malas nantinya. Jangan tunda,
segera laksanakan shalat.
5. Komitmen
Komitmen terhadap diri sendiri. Shalat itu
kewajiban, dan kewajiban itu harus
dilaksanakan. Lakukan terus secara
konsisten, sehingga shalat pun berubah
fungsi menjadi kebutuhan.
Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja.
Tergantung bagaimana kita
menyikapinya. Yang terpenting adalah niat,
usaha, kemauan dan komitmen untuk
melakukan shalat
Komitmen terhadap diri sendiri. Shalat itu
kewajiban, dan kewajiban itu harus
dilaksanakan. Lakukan terus secara
konsisten, sehingga shalat pun berubah
fungsi menjadi kebutuhan.
Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja.
Tergantung bagaimana kita
menyikapinya. Yang terpenting adalah niat,
usaha, kemauan dan komitmen untuk
melakukan shalat
5. Waktu tepat waktu.
Subhanallah….
Semoga Allah memberikan kita petunjuk
dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang
kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk
lebih dekat lagi kepada Allah. Aamiin.
Semoga Allah memberikan kita petunjuk
dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang
kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk
lebih dekat lagi kepada Allah. Aamiin.
Semoga tulisan ini dapat membuka
pintu
hati kita yang telah lama terkunci
hati kita yang telah lama terkunci