Hotel Dalwa Kamar 35, Saksi Bisu Sejarah BEM INI DALWA
Kamis,
selepas kegiatan rutin kami di Pesantren, bersama-sama kami berkumpul untuk
memulai kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang akan dilaksanakan di
Hotel Dalwa,Bangil,Pasuruan. Acara dibuka dengan apel yang dipimpin oleh
Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Hanif dan dibuka secara simbolis oleh Wakil
Rektor III Ahmad Fauzi Hamzah S.Pd.I, M.Pd.I.
Acara
berlangsung dengan sangat menarik dikarenakan banyaknya materi dari Narasumber
yang dikemas dengan seru dan sarat dengan bobot manfaat. Diantaranya adalah
materi dari Ust.Sarnawi, S.Pd.I, M.Pd.I yang berisi “Bagaimana cara agar pemuda
bisa menguasai masyarakat, yang memang seyogyanya masyarakat saat ini harus ada
sosok pemuda seperti pemuda yang terkumpul dalam BEM INI DALWA,karena mereka
ini bukan hanya seperti mahasiswa pada umumnya, tapi mereka adalah implementasi
dari Mahasiswa yang Santri dan Santri yang Mahasiswa yang pastinya bukan hanya
berintelektual dan cakap dalam bergaul, tapi juga dihiasi dengan akhlakul
karimah dan berpegang teguh dengan apa yang Allah dan Rasulullah ajarkan”, lalu
juga pemaparan dari Gus Yusuf, seorang enterpreneur muslim yang berpengalaman
dalam bidang Wirausaha Pesantren,beliau memparkan bahwa “Kalau Indonesia ingin
maju dan jaya kembali, maka Indonesia harus kembali percaya kepada kaum Santri,
karena sejarah membuktikan bahwa Indonesia bisa merdeka adalah karena peran
besar santri yang tulus dalam memperjuangkan kemerdekaan, lalu juga pengusiran
tentara Inggris dari bumi Surabaya yang sampai saat ini kita peringati sebagai
Hari Pahlawan adalah karena Santri yang ikhlas yang dipimpin oleh tokoh pemuda
muslim Bung Tomo yang berhasil membunuh Jendral Mallaby dan masih banyak lagi,
sehingga dapat disimpulkan bahwa maju atau tidaknya Indonesia berada di tangan
Santri”
Untuk
menambah kekompakan dan keakraban,kami diletakkan di dalam satu tempat,
tepatnya di kamar 35, disini kita mencoba membuat suasana yang bisa
meningkatkan kekompakan kami, karena memang kekompakan adalah modal utama dari
suksesnya organisasi, ketika semua individu dalam organisasi kompak maka
kesuksesan pun ada didepan mata. Kalau
Rasulullah mengibaratkan muslim seperti halnya bangunan yang harus salain
menguatkan, maka sebgai sebuah organisasi kita harus bisa menjadi seperti itu,
sehingga kita bisa meniru jejak Rasulullah yang berhasil menyatukan umat muslim
Makkah dan Madinah yang kemudian bisa kembali membuka Makkah menjadi pusat
peribadatan kaum Muslimin.
Malam
harinya kita mendapat materi tambahan dari Ust.Ahmad Fauzi Hamzah tentang
bagaimana membuat administrasi yang baik, karena memang organisasi bisa jalan
pasti harus berdasarkan pada administrasi yang rapi. Setelah makan malam
bersama, ada juga Ust. Lutfi Rahman yang menyampaikan bagaimana sejarah BEM INI
DALWA dari masa ke masa, yang harapannya adalah bagaimana BEM INI DALWA yang
kami pegang saat ini bisa mencapai titik puncak dan keberhasilan.