Suasana
semakin memanas di awal bulan april ini, dimulai dengan aksi – aksi yang
dilakukan oleh mahasiswa disetiao daerah hingga rapat besar yang dilakukan oleh
BEM UI yang ingin memfollow up untuk menduduki gedung MPR tepat 20 Mei nanti.
20
Mei, tanggal yang pasti membuat kita langsung teringat akan reformasi pada era
orde baru , tapi kini tanggal itu terulang dan menjadi buah bibir kembali
karena tepat pada tanggal itu di tahun
2015 ini akan terulang kembali peristiwa demo besar – besaran untuk menduduki
MPR RI yang mana di balik itu semua adalah usaha mencapai sebuah puncak dari
misi penurunan Jokowi dari kursi presiden.
Reformasi
jilid II ini bisa dibilang tinggal menunggu
tanggalannya saja, melihat dari semakin banyaknya rakyat yang kecewa
terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi karena realita berkata saat ini harga
BBM, listrik, gas, dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan tiket kereta
sudah melonjak 50% dan juga nilai tukar rupiah semakin melemah tiap harinya,
melihat fakta dan realita tersebut, saat ini survey mengatakan hampir 80% lebih
dari penduduk Indonesia sudah tidak percaya terhadap Jokowi, karena presiden
yang katanya pro rakyat tersebut malah
seakan terlihat pro asing, sosok yang dipercaya sebagai presiden yang akan
mengentas Indonesia dari jeratan hutang , malah membuat Indonesia semakin
sengsara dan bertambah hutangnya, tokoh yang namanya selalu di elu –elukan
karena kepeduliannya terhadap rakyat malah dengan tidak punya rasa bersalah
mencabut subsidi yang sebelumnya menjadi hak dari rakyat.
Di
saat keadaan semakin terpojok Indonesia butuh perubahan kembali karena memang apa yang jokowi sampaikan ketika kampanye
tidak ada yang membuat Indonesia menjadi sejahtera yang ada malah
sebaliknya,dimana rakyat semakin menderita,kriminalitas semakin merajalela dan
konflik-konflik antar instansi pemerintahan malah semakin menjadi hal lumrah
dan biasa.
Karena
itulah saat ini mahasiswa sebagai “AGENT OF CHANGE” mulai bergerak untuk
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi,berangkat dari rasa kepedulian
dan tanggung jawab walaupun mereka tidak mendapat biaya dan upah dalam
aksinya,mereka rela untuk berpanas-panas ria dan berpeluh keringat agar
masyarakat bias kembali merasakan kesejahteraan dan rasa nyamanyang salah satu
caranya adalah revolusi di tingkat pemimpin Negara,dan reformasi jilid II lah
jawaban dari permasalahan yang ada saat ini.
Penulis : Ilham Bayhaqi