• Minggu, 22 Maret 2015

    BEM INI DALWA

    Bahaya Keserampangan dalam Memvonis Kafir


    Banyak manusia yang salah dalam pemahaman hakikat dari sebab – sebab yang bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir, dimana golongan – golongan tersebut sangat mudah sekali memvonis seseorang menjadi kafir hanya karena perbedaan sepele yang bahkan tidak masuk dalam ruang lingkup, sehingga seakan – akan di dunia ini tidak tersisa umat islam kecuali dia, sedangkan golongan lainnya seakan celaka dan tidak mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
                Tentu saja hal tersebut merupakan kesalahn yang fatal, karena syari’at menunjukkan ke haraman menjustifikasi seorang menjadi kafir jika orang tersebut masih melaksanakan sholat, menegakkan kewajiban-kewajiban, menjahui larangan, menghidupi masjid dan amal ibadah lainnya. Sehingga akan sangat bahaya jika kita dengan mudahnya serampangan memvonis seseorang menja di kafir seperti telah tertuang dalam hadist Rasulullah S.A.W :
    " إذا قال الرجل لأخيه : يا كافر فقد باء بها احد هما "
    Apabila seseorang muslim mengatakan kepada saudara muslimnyaHai kafir ‘ maka telah kafir salah satu di antara mereka .”
    Berkata Al-Alim Sayyid Ahmad Masyhur Al- Haddad :
    “ Para ulama’ telah bersepakat tentang keharaman menjustifikasi kafir orang – orang ahli kiblat. Kecuali bagi mereka yang menyaksikan kekuasaan Allah SWT, melakuakan perbuatan syirik yang tak bisa di toleransi, mengingkari kenabiaan, menganggap nabi Muhammad SAW bukan nabi yang terakhir dan mengingkari hal – hal syari’at yang sudah jelas dalil – dalilnya (Seperti mengingkari kewajiban sholat)”.
                Sehingga jika keserampangan dan asal – asalan dalam mengkafirkan seseorang ini terus berlanjut maka perpecahan – perpecahan tidak akan bisa terhindarkan, karena masing – masing kelompok mengaggap bahwa kelompoknya masing – masinglah yang benar dan lurus, sedangkan yang lainya sesat dan kafir . Dan ini semua tentu menciderai usaha nabi yang dari dulu berusaha untuk mengislamkan umat manusia seluruhnya, tetapi saat ini malah dengan mudahnya kita keluarkan umat – umat Nabi Muhammad SAW hanya karena perbedaan remeh ataupun demi terwujudnya kepentingan – kepentingan dan ambisi – ambisi terselubung masalah diniawiyah.
                Maka sudah menjadi aksioma, bahwa sebagai sesame muslim tidak boleh untuk saling mengkafirkan satu sama lain, dan mudah – mudahan kita selalu di naungi ridho dan ‘inayahNya agar selamat dari fitnah – fitnah mereka dan fitnah – fitnah akhir zaman. 

    Penulis : M.Ilham Bayhaqi (Presiden BEM INI DALWA)

    BEM INI DALWA

    About BEM INI DALWA

    Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

    Subscribe to this Blog via Email :