• Tampilkan postingan dengan label Suara Mahasiswa. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label Suara Mahasiswa. Tampilkan semua postingan

    Selasa, 11 Oktober 2016

    BEM INI DALWA

    Sejarah Hari Santri (22 Oktober)

    Tanggal 22 oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional karena merujuk pada peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indoensia meraih kemerdekaan dari para penjajah.

    Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA.


    KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu”.

    Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade ke-49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

    Jenderal Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung 3 hari berturut-turut tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945, ia tewas bersama dengan lebih dari 2000 pasukan inggris yang tewas saat itu.

    Hal tersebut membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, yang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Pahlawan.

    Kemerdekaan indonesia memang tidak lepas dari para santri dan ulama, karena memang tak hanya tentara yang berperang melawan penjajah, tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang untuk mengusir penjaah dari bumi Indonesia.

    Itulah mengapa tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional, Meski termasuk hari nasional namun tanggal 22 oktober tidak merah alias tidak libur, lebih enak kalau libur ya ,, Selamat Hari Santri Nasional ya !!

    Minggu, 28 Februari 2016

    BEM INI DALWA

    BEM INI DALWA Menanggapi LGBT di Bumi Nusantara




    (beminidalwa/news)- LGBT ( Lesbi, Gay, Biseks & Trans Gender ) bukan hanya suatu virus yang merusak, namun juga penyakit yang berujung pada pemusnahan bangsa, baik itu pemusnahan dengan cara penihilan keturunan maupun pemusnahan dengan pengundangan azab Allah karena menjadi bangsa yang menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan.
              LGBT juga merupakan ancaman terbesar yang paling ditakuti oleh Rasulullah atas umatnya, Rasulullah bersabda :
    إن أخوف ما أخاف على أمتي عمل قوم لوط
    “Sesungguhnya termasuk yang paling aku khawatirkan atas ummatku adalah amal kaum Luth (Homoseks, dsb).”

    Senin, 20 April 2015

    BEM INI DALWA

    Di Fitnah Islam Malah Semakin Menyebar

              
               
    Fitnah semakin merajalela,mulai dari fitnah terorisme hingga aksi – aksi fanatisme golongan selalu dilemparkan kepada islam, sehingga tak heran saat ini islam identik dengan kekerasan, pemberontakan dan aksi terorisme.

    Sabtu, 11 April 2015

    BEM INI DALWA

    Urgensi Da’wah Melalui Tulisan di Era Globalisasi



                Seiring berputarnya waktu, saat ini kita lihat betapa terpuruk dan terpojoknya kita oleh para kaum orientalis, liberalis maupun sekte-sekte lain yang ingin merusak kita dari luar maupun dalam. Hal ini seakan menjadi momok nyata bagi kita yang seolah tidak berdaya dan sulit berbuat dalam menghadapi gangguan mereka.

    Minggu, 22 Maret 2015

    BEM INI DALWA

    Aku Menulis Maka Aku Ada


    Image result for pentingnya menulis

                Dunia santri itu tidak akan pernah lepas dari tulis menulis, kita sering di suruh oleh guru (Assatidz) untuk memaknai kitab, mengerjakan PR, mengarang hingga menulis  tulisan dari kitab – kitab yang ingin digunakan oleh guru kita. Berangkat dari bekal tersebut , maka sudah sepantasnya kita lah generasi yang terdepan dalam dunia penulisan di era ini.
                Namun realita berkata bahwa saat ini begitu di sayangkan kita malah tertinggal jauh oleh para musuh islam yang kenyataannya malah lebih giat dalam menulis dan membuat suatu karya sehingga jangan di salahkan bahwa saat ini musuh – musuh islam malah menjadi simbol dari kemajuan ilmu dan teknologi di era ini. Kita bisa lihat berapa banyak penemuan – penemuan yang mereka buat , sehingga rela atau tidak saat ini kita bisa di bilang sebagai bangsa yang terbelakang. Padahal sejarah telah mengungkap betapa hebatnya islam di masa lampau yang membuat islam bisa tersebar dalam waktu singkat keseluruh penjuru dunia, tentu itu semua tak lepas dari keistimewaan – keistimewaan yang dimiliki oleh umat islam baik dalam segi akhlak, ilmu maupun teknologi di era itu, tentu kita kenal siapa Ibnu Sina, Al- Khuwazimi Al- Jabbar dan lainnya , yang mana sejarah mencatat bahwa merekalah penemu – penemu hebat yang diakui oleh dunia sepanjang zaman.
                Diantara penyebab yang membuat kita tertinggal adalah saat ini kita seakan alergi  untuk menulis dan membuat karya. Padahal ulama’ mengungkapkan :
    "القلم صلاح المؤمن"..
    Pena adalah senjata orang muslim”
    Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki selalu berpesan kepada muridnya untuk selalu membawa pena dan buku saku dimanapun berada. Dari fakta tersebut maka seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua untuk menambah semangat dalam menulis, karena dengan tulisan lah kita akan dikenal selalu sepanjang masa dan membuat amal kita akan senantiasa mengalir hingga akhir zaman selama tulisan kita dibaca oleh orang seperti diungkapkan dalam hadist Rasul :
    اذا مات ابن اَدم انقطع عمله الا من ثلاث : صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)
    Artinya : jika anak adam telah meninggal maka akan terputus segala amalnya kecuali tiga perkara : Amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh”
    Ditambah lagi dengan motivasi untuk menyenangkan hati baginda Rasullullah SAW, yang harusnya membuat kita semakin berambisi untuk bisa menjadi penulis. Dan akhiranya membawa kembali islam seperti pada zaman keemasan dahulu.
    Dengan tulisan lah kita akan abadi dan dengan menulis maka aku ada.

    Penulis : M. Ilham Bayhaqi (Presiden BEM INI DALWA)

    Senin, 02 Maret 2015

    BEM INI DALWA

    "Media, antara Ancaman Degradasi Moral dan Peluang Dakwah Global"

    Media, antara Ancaman Degradasi Moral dan
    Peluang Dakwah Global

                Media sebuah kata yang ketika kita mendengar kata itu disebutkan pasti langsung membuat banyak hal mucul dipikiran kita dan anehnya pasti yang timbul kepermukaan adalah efek positif dan efek negatif dari media tersebut, karena memang belum pernah ada kata sepakat dari para pemuka agama, petinggi negara, dewan pakar ataupun rakyat biassa tentang efek yang timbul dari media, apakah menimbulkan efek negatif atau efek positif ?
                Sudah tidak asing lagi, bahwa media memang bak pisau bermata dua yang bisa menimbulkan manfaat atau malah melukai tangan kita sendiri artinya media tersebut disatu sisi bisa kita manfaatkan untuk sarana menggali informasi maupun pengetahuan, tapi di sisi lain media malah membuat kita terjebak di lubang kebodohan  , kemalasan ataupun jurang kehancuran , karena kita bisa mengambil informasi dari sumber yang tidak valid dan salah.
                Dari realita ini, maka dapat disimpulkan bahwa baik atau buruknya dampak dari media bergantung kepada siapa yang menggunakannya ketika si subjek adlah orang yang siap dengan gemerlapnya media, maka pasti dia bisa mengarahkan penggunaan media kearah  yang positif , tetapi sebaliknya jika media tersebut digubakan oleh orang yang salah , maka akan terjadi hal hal yang salah dan menimbulkan efek buruk bagi masyarakat.
                Fakta mengungkapkan, bahwa sekitar 80% remaja pernah membuka situs pornografi sehingga wajar saja saat ini para remaja mengalami degradasi moral yang sangat parah, hampir setiap hari pasti terjadi kasus pelecehan seksual, sekolah yang seharusnya menjadi pusat pendidikan akhir – akhir ini malah menjadi tempat yang membuat trauma korban – korban asusila, bahkan di pusat – pusat keramaian seperti bis dan kereta, para remaja mulai berani untuk berbuat tidak senonoh kepada penumpang lain. Selain itu banyak juga dari masyarakat yang belum siap dengan gelombang deras sosial media di era ini sehingga amat disayangkan kalau fasilitas yang ada malah hanya dijadikan tempat gosip pamer dan menggalau ria.
                Berangkat dari hal itu, maka perlulah adanya pelatihan – pelatihan , bagaimana agar media tersebut dapat digunakan sebagaimana  mestinya, karena pada media juga terdapat peluang besar untuk mengembangkan dakwah dan pergerakan kita, sehingga dengan media ini dakwah kita bisa menjadi lebih luas dan semakin banyak kelompok yang bisa mengambil manfaat dari media, bahkan salah satu ulama besar islam, abad ini Al Habib Umar bin Hafidz memiliki tim media sendiri untuk meliput dan menyediakan nasihat – nasihat dan ilmu agama di dunia maya.

                Bagaimanapun juga yang paling utama adalah mari kita bekali diri kita dengan ilmu dan akhlak, sehingga dalam permasalahan apapun kita bisa menjadi pihak yang pintar mengtambil manfaat dan bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat di segala bidang.