• Minggu, 22 Maret 2015

    BEM INI DALWA

    Kupas Tuntas Masalah Thoharoh dan Unsur-unsurnya


    Didalam agama kita yang mulia dan satu-satunya agama yang mendapat jaminan dari Allah, kita semua pasti mengenal apa yang disebut dengan thoharoh (bersuci). Inilah salah satu kekhususan dan keistimewaan dalam islam, karena hampir setiap hal memiliki perhatian khusus, bahkan dalam hal bersuci pun islam sangat memperhatikannya, seperti tertuang dalam Hadist Nabi,
    قال رسول الله صل الله عليه وسلم  الطهر من الايمان
    (Kebersihan itu sebagian dari iman)
    Secara garis besar, hadist diatas menunjukkan bahwa barang siapa yang tidak menjaga kebersihan maka orang tersebut belum sempurna imannya.
                Ditambah lagi dengan fakta bahwa Allah sangat menyukai yang indah dan bersih, dengan dalil :
    ان الله جمىل يحب الجمال
    (Allah itu indah dan menyukai keindahan)
    Lalu juga para malaikat pun menyukai kebersihan, realita berkata bahwa malaikat senang dengan apa yang menusia senangi, jadi ketika kita menampilkan kebersihan dan kerapian sehingga membuat manusia yang melihat senang kepada kita.
                Kembali ke topik pembicaraan, thoharoh itu terbagi menjadi 2, yaitu :
    1.      Thoharoh Hissiyah : Thoharoh dari hadas dan najis
    2.      Thoharoh Qalbiyyah : Thoharoh dari penyakit-penyakit hati, seperti ujub (mengagumi diri sendiri dan meremehkan orang lain), sombong (menolak kebenaran dan merendahkan orang lain), hasud (tidak senang melihat orang lain senang, riya’ (memamerkan kebaikan yang telah dikerjakan dan disebut-sebut didepan orang).
    Thoharoh secara etimologi adalah pembersihan, dan secara terminologi adalah simbol dari mengangkat hadats. Thoharoh sendiri terbagi menjadi 4, yaitu :
    1.      Wudlu
    2.      Mandi janabah
    3.      Tayammum
    4.      Menghilangkan najis


    Sedangkan alat dan perantara untuk bersuci ada 4, yaitu :
    1.      Air,berdasarkan dalil    خلق الله الماء لىطهركم به (Aku ciptakan untuk kalian air untuk sarana bersuci (Hadits))
    2.      Debu, Bisa dipakai ketika air tidak ada
    3.      Menyamak, yaitu membersihkan kulit hewan yang disembelih agar menjadi suci.
    4.      Batu untuk istinja,.


    Penulis : Sy. Ja’far Al Haddar
    Sumber : Fathul Mu’in, Kifayatul Ahyar, Al-Aham.

    BEM INI DALWA

    About BEM INI DALWA

    Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

    Subscribe to this Blog via Email :