• Sabtu, 11 April 2015

    BEM INI DALWA

    Urgensi Da’wah Melalui Tulisan di Era Globalisasi



                Seiring berputarnya waktu, saat ini kita lihat betapa terpuruk dan terpojoknya kita oleh para kaum orientalis, liberalis maupun sekte-sekte lain yang ingin merusak kita dari luar maupun dalam. Hal ini seakan menjadi momok nyata bagi kita yang seolah tidak berdaya dan sulit berbuat dalam menghadapi gangguan mereka.

                Diantara factor yang membuat kita kalah dan tertinggal adalah dikarenakan betapa lemahnya kita sebagai kaum muslimin didalam bidang penulisan baik itu dalam bentuk buku, artikel, makalah maupun karya tulis lainnya.
                Padahal sejarah mencatat bahwa islam pernah menguasai peradaban di masa lampau dan menjadi bangsa yang terhebat dizaman tersebut adalah karena hebat dan unggulnya islam di bidang tulis menulis.
                Namun saat ini survey menunjukkan bahwa produktivitas kaum muslimin khususnya warga nahdiyin hamper dikatakan nihil, karena riset membuktikan bahwa buku baru yang masuk ke toko-toko buku setiap bulannya hanya 14 % saja buku yang berhubungan dengan masalah agama, dan persentase yang sudah kecil itupun masih terbagi antara golongan Nahdiyyin dan sekte-sekte sesat lainnya.
                Yang harus kita sadari saat ini adalah betapa pentingnya tulis-menulis sebagai media da;wah yang paling konkrit dan cepat di era ini, karena itulah kita sebagai santri harus mulai masuk dan menjelajah didunia tulis menulis agar islam bias kembali jaya seperti sedia kala.
                Ditambah lagi dengan semakin banyaknya tokoh Ahlussunnah Wal Jamaah yang masuk ke dunia tulis menulis, mulai dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Habib Zain bin Sumaith, Syekh Ramadah Al-Buthi hingga Habib Segaf bin Hasan Baharun.
                Berangkat dari hal-hal diatas, maka sudah menjadi keharusan bagi kita untuk menelusuri dan meniru jejak beliau yang telah berhasil didalam da’wahnya, baik itu kesuksesan mereka melalui mimbar maupun pena.
                Berikut diantara tips sukses para ulama’ dalam dunia tulis menulis, yaitu :
    11.      Orientasi dalam menulis itu semata-mata hanya mencari ridlo Allah dan cinta dari Rasulullah
    22.      Motivasi dalam menulis bukan hanya untuk income duniawi, tapi haruslah berorientasi untuk mencari bekal akhirat, karena memang tulis-menulis adalah salah satu dari amal yang tidak akan terputus amalnya walaupun telah meninggal, Rasulullah bersabda :


     اذا مات ابن ادام انقطع عمله الا من ثلاث : صداقة جارية, او علم ىينتفع به, او ولد صالح يدعوله

    Artinya : Ketika anak adam meninggal dunia, maka akan terputuslah amalnya, kecuali pada 3 perkara : Shodaqoh jariyah, ilmu yang bemanfaat dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.

    33.      Tidak pernah kosong waktunya dari membaca dan menulis
    Sejarah mengungkap bahwa orang yang sibuk dalam suatu bidang, maka pastinya ia akan menjadi seorang ahli di bidang tersebuat, karena itulah orang yang menguasai bidang penulisan. Dan untuk menjadi penulis yang cakap dan berkapabilitas haruslah memiliki bekal yang banyak, dan sarana yang paling baik untuk mengumpulkan bekal tersebut adalah dengan selalu kontinyu dalam membaca dimanapun dan kapanpun, terutama ketika ada waktu luang, bahkan Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki seperti diceritakan oleh para muridnya tidak akan tidur kecuali setelah membaca kitab.

    M.Ilham Bayhaqi

    BEM INI DALWA

    About BEM INI DALWA

    Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

    Subscribe to this Blog via Email :