Dunia santri itu tidak akan pernah
lepas dari tulis menulis, kita sering di suruh oleh guru (Assatidz) untuk
memaknai kitab, mengerjakan PR, mengarang hingga menulis tulisan dari kitab – kitab yang ingin digunakan
oleh guru kita. Berangkat dari bekal tersebut , maka sudah sepantasnya kita lah
generasi yang terdepan dalam dunia penulisan di era ini.
Namun realita berkata bahwa saat ini
begitu di sayangkan kita malah tertinggal jauh oleh para musuh islam yang
kenyataannya malah lebih giat dalam menulis dan membuat suatu karya sehingga
jangan di salahkan bahwa saat ini musuh – musuh islam malah menjadi simbol dari
kemajuan ilmu dan teknologi di era ini. Kita bisa lihat berapa banyak penemuan
– penemuan yang mereka buat , sehingga rela atau tidak saat ini kita bisa di
bilang sebagai bangsa yang terbelakang. Padahal sejarah telah mengungkap betapa
hebatnya islam di masa lampau yang membuat islam bisa tersebar dalam waktu
singkat keseluruh penjuru dunia, tentu itu semua tak lepas dari keistimewaan –
keistimewaan yang dimiliki oleh umat islam baik dalam segi akhlak, ilmu maupun
teknologi di era itu, tentu kita kenal siapa Ibnu Sina, Al- Khuwazimi Al-
Jabbar dan lainnya , yang mana sejarah mencatat bahwa merekalah penemu – penemu
hebat yang diakui oleh dunia sepanjang zaman.
Diantara penyebab yang membuat kita
tertinggal adalah saat ini kita seakan alergi
untuk menulis dan membuat karya. Padahal ulama’ mengungkapkan :
"القلم صلاح المؤمن"..
“Pena adalah senjata
orang muslim”
Abuya
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki selalu berpesan kepada muridnya untuk
selalu membawa pena dan buku saku dimanapun berada. Dari fakta tersebut maka
seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua untuk menambah semangat dalam
menulis, karena dengan tulisan lah kita akan dikenal selalu sepanjang masa dan
membuat amal kita akan senantiasa mengalir hingga akhir zaman selama tulisan
kita dibaca oleh orang seperti diungkapkan dalam hadist Rasul :
اذا مات ابن اَدم انقطع عمله الا من ثلاث : صدقة جارية او علم ينتفع
به او ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)
Artinya
: jika anak adam telah meninggal maka akan terputus segala amalnya kecuali tiga
perkara : Amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh”
Ditambah
lagi dengan motivasi untuk menyenangkan hati baginda Rasullullah SAW, yang
harusnya membuat kita semakin berambisi untuk bisa menjadi penulis. Dan
akhiranya membawa kembali islam seperti pada zaman keemasan dahulu.
Dengan
tulisan lah kita akan abadi dan dengan menulis maka aku ada.
Penulis : M. Ilham Bayhaqi (Presiden
BEM INI DALWA)